Previous chapter:
Chapter 69: – Bayangan yang Terlupakan
Next chapter:
Chapter 71: – Perbatasan Kegelapan
PREVIEW
... ayang dalam kehampaan, terombang-ambing di antara kesadaran dan ketiadaan. Tidak ada suara, tidak ada cahaya, hanya sensasi seolah dirinya sedang ditarik ke dalam sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kegelapan biasa.
Kemudian, perlahan, ia mulai merasakan pijakan di bawah kakinya.
Ia membuka matanya.
Kaelen berdiri di tengah sebuah ruangan luas yang dikelilingi cermin-cermin tinggi. Namun, bayangannya tidak terpantul di dalamnya. Sebaliknya, cermin-cermin itu menampilkan ...
YOU MAY ALSO LIKE